Diduga Ada Main "Bukan Seorang Guru Di SMA Al-Mukrom Bojonggambir Ikut PLPG"
Senin, 11 November 2013
0
komentar
Uji Kopetensi
Guru (UKG) dan Pendidikan Latihan Propesi Guru (PLPG) belakangan ini semakin
diwarnai kebohongan,beberapa persyaratan untuk bisa mengikuti UKG dan PLPG sudah
tidak diperhatikan lagi seperti propesi seorang guru, mengajar lebih dari lima
tahun dan telah memiliki NUPTK. Alasannya jelas,Komite dan kepala TU SMA
AL-Mukrom yang beralamat di Bojonggambir Kecamatan Bojonggambir Kabupaten
Tasikmalaya bisa mengikuti pelaksanaan PLPG,padahal menurut beberapa sumber
yang ditemui Tim Lintas Metro mereka berdua bukan guru . hal ini
menjadi buah bibir, baik di masyarakat maupun kalangan pengajar di wilayah Bojonggambir
bahkan menjadi satu kecemburuan social terutama para guru honor yang belum bisa
mengikuti PLPG,yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi,padahal
banyak diantara mereka yang betul-betul guru dan telah lama mengabdikan diri sebagai
tenaga honorer.
Menurut sumber
yang jati dirinya keberatan di sebutkan menuturkan, bahwa Dedi Sutardi sejak tahun 2008 telah menjadi seorang komite di SMA
AL-Mukrom sementara mengajar sebagai
guru Bahasa Arab setelahnya lolos uji kopetensi dan mengikuti PLPG tahun 2013
ini ,sedangkan Ryad Harisman kepala TU terjun sebagai seorang guru olah raga sekitar satu tahun dan sekarang ini
sedang mengikuti PLPG di Bandung.”keadilan dimana Pak? saya saja yang sudah
lebih lima tahun menjadi honor masih belum bisa ikut uji kopetensi dan PLPG,ini
bisa saja terjadi karena adanya kongkalikong.’’ujarnya
Lain halnya
menurut beberapa siswa SMA Al-Mukrom ketika ditanya disel-sela jam istirahat
menuturkan bahwa Dedi Sutardi menjadi seorang guru baru beberapa minggu .’’Pak Ryad mah tos rada lami,upami pak Dedi
mah nenbe miminggonan’’tutur siswa
Dedi Sutardi beberapa kali di temui sedang
tidak ada di tempat sementara Ryad Harisman Kepala TU yang sempat bertemu Tim
Lintas Metro ketika di Kompirmasi mengatakan”masalah ini tanya saja ke pak Haji
Dadan sebagai Wakasek Kurikulum’’jelas Ryad
Wakasek
kurikulum H.Dadan membenarkan hal ini terjadi namun menurutnya justru kaget
ketika nama mereka berdua bisa terpanggil menjadi peserta uji kopetensi dan
lolos ikut serta menjadi peserta PLPG sementara yang lainya Wita dan Ending
dinyatakan gagal,harus mengulang tahun depan.’’saya justru kaget dinas itu
kerjanya apa, ini bukan hanya terjadi di sekolah ini saja’’Pungkas H.Dadan
Kepala sekolah SMA AL-Mukrom H.Tatang sudah tiga kali di temui selalu tidak ada di
sekolah. (TIM)